Nurdiyansah Dalidjo is an interdisciplinary writer, researcher, and activist who seeks to memorialize the role of spices as the ingredients that fueled the revolution in Indonesia. He started his career as a journalist at Yayasan Jurnal Perempuan and has a master’s degree in tourism through Program Beasiswa Unggulan (scholarship program from the Ministry of Education and Culture). Since graduating, he has gained over 10 years’ experience in Development issues with a focus on ethical and sustainable tourism, indigenous issues, and social justice.
Nurdiyansah is the founder of the tourism portal Jejakwisata.com and co-initiator of the Kain Kita project. Previously, he was the research and publications manager at Perkumpulan SKALA, a non-profit organisation with a journalist membership base and a focus on environmental sustainability, and led SKALA’s research teams in investigating reports on Indonesia’s forest fires and haze disasters in 2015; on local wisdom held by indigenous peoples and related to disaster risk reduction in Indonesia; and about wildlife trafficking in Indonesia.
His writings have been published on The Jakarta Post, Overland, mata jendala, Magdalene.co, Jurnal Perempuan, Tourism Watch Indonesia, Jurnal Wastra, Maximillian, Women’s Media Center (WMC) FBOMB , and many others. In 2015, Nurdiyansah released his first travel writing book, Porn(O) Tour (Metagraf, 2015) in which he campaigns for the ethical and responsible tourism issues in a popular way. He is currently based in Jakarta and spends his time exploring colonial histories through food and textile in Indonesia.
Nurdiyansah Dalidjo adalah aktivis, penulis lepas, dan peneliti lintas bidang yang ingin mengenang rempah sebagai warisan zaman yang pernah mengobarkan semangat perjuangan dan perlawanan di Indonesia.
Nurdiyansah mengawali karier sebagai jurnalis di Jurnal Perempuan dan meraih gelar master di bidang manajemen marketing pariwisata melalui Program Beasiswa Unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejak lulus, ia telah memiliki pengalaman 10 tahun untuk kerja-kerja di sektor pembangunan dengan fokus pada persoalan pariwisata berkelanjutan, masyarakat adat, seksualitas dan gender, serta isu-isu lingkungan dan sosial.
Tahun 2010 lalu, ia juga ikut mendirikan Jejakwisata.com, sebuah portal pariwisata yang dibangunnya bersama karib kampusnya, serta baru saja menginisiasi sebuah gerakan kolaboratif dengan kawan asal Australia-nya untuk promosi dan pendokumentasian tradisi kain, yaitu Kain Kita. Sebelumnya, ia juga pernah bekerja untuk Perkumpulan SKALA, sebuah organisasi nirlaba yang beranggotakan jurnalis dengan fokus pada isu lingkungan dan kebencanaan di mana Nurdiyansah memimpin proyek riset dan publikasi terhadap bencana asap dan kebakaran hutan dan lahan tahun 2015, kearifan lokal masyarakat adat untuk pengurangan risiko bencana, dan potret perdagangan satwa liar dan dilindungi di Indonesia.
Berbagai tulisannya telah dimuat berbagai media, antara lain The Jakarta Post, Overland, mata jendala, Magdalene.co, Jurnal Perempuan, Tourism Watch Indonesia, Jurnal Wastra, Maximillian, Women’s Media Center (WMC) FBOMB, and lainnya. Tahun 2015 lalu, Nurdiyansah menerbitkan buku travel writing pertamanya yang berjudul Porn(O) Tour (Metagraf, 2015) di mana ia mengampanyekan isu etika pariwisata secara populer. Saat ini, Nurdiyansah tinggal dan bekerja di Jakarta. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya menelusuri sejarah kolonialisme melalui makanan dan, tentu saja, kain-kain Nusantara.